THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES
Kami mengucapkan selamat kepada pak Jusuf Kalla yang telah terpilih menjadi ketua PMI periode 2009-2014, dalam MUNAS ( Musyawarah Nasional ) ke-19.

Rabu, 02 September 2009

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) Dengan

PIJATAN JANTUNG LUAR / RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) / CARDIOPULMONAL RESUCITATION (CPR)

Pengertian BHD dan Tujuan :

Bantuan Hidup Dasar adalah Usaha untuk mempertahankan pernafasan dan sirkulasi yang adekuat dengan upaya menghindari status kematian.

BHD merupakan beberapa cara sederhana yang dapat mempertahankan hidup seseorang untuk sementara waktu.

Tujuan dari BHD adalah Cegah Henti napas dan sirkulasi dengan bantuan eksternal melalui Resusitasi Jantung Paru (RJP).

Pentingnya BHD :

1. Jauhnya jarak yang harus ditempuh korban untuk mencapai rumah sakit dengan fasilitasi medik yang memadai.

2. Lamanya waktu yang dibutuhkan korban untuk mencapai rumah sakit.

3. Tidak adanya peralatan canggih dan penyediaan obat-obat yang penting di lapangan.

4. Sedikitnya tenaga kesehatan khusus yang terdidik untuk menjalankan alat medik dan merawatnya.

Indikasi BHD :

1. Respiratory arest, oleh karena Sinkope, overdosis, stroke, electrized, pounced by thunder, AMI, and airway obstruction. Et al

2. Cardiac arest

Tindakan dalam BHD :

1. Tindakan pertama :

Merupakan langkah yang harus dilakukan untuk keperluan keamanan penolong.

a. D = Dangerous

Merupakan langkah yang harus dilakukan dengan melihat keadaan sekitar kejadian, apakah aman untuk penolong ? apakah keadaan penderita aman untuk dilakukan pertolongan pertama.

b. R = Respons

Setelah keadaan sekitar aman, baru penolong dapat melakukan tindakan pertolongan. Dengan mengecek respon penderita, apakah penderita bisa bangun, sadar, bisa bicara, terdapat nyeri, ataukah tidak ada respon.

c. H = Ask for Help

Bila keadaan tidak sadar, segera panggil pertolongan. Memanggil pertolongan yang dimaksudkan adalah meminta seseorang untuk memberikan persetujuan tindakan / pertolongan yang akan kita lakukan. Serta secepatnya memanggil ambulans / alat rujukan ke tempat yang memiliki alat dan petugas kesehatan yang lebih memadahi.

2. Survey Awal, terdiri dari : Airway checking, Breathing control, Circulation. Untuk memudahkan pelaksanaannya digunakan akronim A–B–C.

a. A = Airway Control

Adalah langkah pertama dari pertolongan penderita yang mengalami masalah. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membebaskan jalan nafas adalah

1) Cross finger

2) Finger swab

3) Heimlich maneuver

4) Abdominal thrusts

5) Head tilt

6) Chin lift

Pemeriksaan pernafasan dengan cara berikut ini :

1) Look – lihat pergerakan dada naik turun

2) Listen – dengar suara nafas pada mulut pasien

3) Feel – rasakan gerak hawa pernafasan dengan pipi. NORMAL = breathing.

b. B = Breathing

Bila tidak ada nafas : beri pertolongan nafas atau sering disebut nafas buatan sebanyak 2 kali, baik melalui mulut atau hidung. Tiap kali hembusan 1 detik, disusul dengan hembusan ke dua setelah exhalasi. Usahakan dada terangkat.

c. C = Circulation

1) Pastikan ada tidaknya denyut jantung korban à 5–10 dtk

2) Pemeriksaan pada arteri karotis (di leher, sebelah kanan–kiri tenggorokan)

3) Teraba à Breath Check (periksa pernafasan) à apnoe (henti nafas) à Breath aid (pertolongan pernafasan) 12 x.

4) Bila masih Tidak Teraba à RJP (Resusitasi Jantung Paru) à 30 kompresi : 2 x ventilasi (pemberian pernafasan)

5) Letak tangan berada di 2–3 jari pada sternum bagian bawah. Tumit tangan satunya di atas yangan yang sudah berada tepat di titik pijat jantung. Penolong mengambil posisi tegak lurus di atas dada pasien dengan siku lengan lurus menekan sternum sedalam 4 – 5 cm.

Saat pijat jantung, hitung dengan suara keras.

a. Satu, dua, tiga, empat, SATU

b. Satu, dua, tiga, empat, DUA

c. Satu, dua, tiga, empat, TIGA

d. Satu, dua, tiga, empat, EMPAT

e. Satu, dua, tiga, empat, LIMA

f. Satu, dua, tiga, empat, ENAM

g. Total = 30 x pijatan yang disela

6) Lakukan sebanyak 5 siklus, kemudian evaluasi.

Kapan dihentikan tindakan RJP ?

1) Teraba nadi carotis

2) Bila dalam waktu 30 menit tidak ada respon

3) Bila penolong kelelahan

Bila pasien teraba nadi carotis maka lakukan ROSC (Recovery of Stabilitation Circulation)

1 komentar:

pmrwira_smansades mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.